MASALAH SOSIAL PSIKOLOGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR
           
I.    PENDAHULUAN
            Ketika berlangsung proses belajar mengajar, adakalanya guru mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan salah satu siswa yang mengalami hambatan dalam mengikuti mata pelajaran tertentu, sementara pada mata pelajaran yang lain anak mampu mengikutinya.
Dari kasus tersebut besar kemungkinan anak mengalami kesulitan belajar dan untuk mengatasinya anak harus mendapat penanganan khusus, dengan terlebih dahulu dilakukan identifikasi.
Anak berkesulitan belajar banyak terdapat di tingkat Sekolah Dasar dan pada umumnya tidak tertangani dengan baik karena tidak dilakukan intervensi dini, sehingga anak mengalami kesulitan mengikuti kegiatan akademis, bahkan sampai pada tahap yang paling berat anak mengalami tinggal kelas atau putus sekolah. 
Dengan masalah akademis tadi tentunya guru akan memberikan dorongan agar anak mampu menyelesaikan tugasnya. Apabila anak bereaksi dengan berusaha mengerjakan tugas tanpa merasa terpaksa, itu berarti anak tidak terlalu terpengaruh dengan kesulitan yang dihadapinya. Tetapi apabila sikap anak malah terdiam, itu bisa menjadi indikasi anak merasa tertekan. Apabila ini terjadi maka usaha perbaikan akan mengalami hambatan, anak sudah menunjukkan sikap tertutup dan tidak mau berusaha untuk menyelesaikan tugasnya.
            Untuk lebih memahami apa yang menjadi hambatan dan dampak sosial psikologi yang dialami anak, maka perlu dilakukan observasi terhadap anak berkesulitan belajar, dimulai dari jenis kesulitan yang dialami, tingkat kecerdasan anak, situasi belajar serta strategi belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas, kondisi sosial ekonomi orangtuanya, maupun perilaku anak dalam lingkungannya.
II. SOSIAL DAN PSIKOLOGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR
A.  Pengertian
1.            Sosial dan Psikologi
            Kata sosial terjemahan dari social digunakan sehubungan dengan relasi seseorang dengan orang lainnya dari spesies yang sama; atau pada kelompok individu yang membentuk kelompok yang kurang lebih teratur; juga tentang kecenderungan dan impuls terhadap orang lain, (A, R. Henry Sitanggang, S. H., 1994;425).
Menurut Elizabeth B. Hurlock, (1993;250), ada tiga proses sosial pada setiap individu yaitu pertama, belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial, kedua, memainkan peran sosial yang dapat diterima dan yang ketiga, perkembangan sikap sosial.
Sementara istilah psikologi atau psychology merupakan cabang ilmu biologis yang mempelajari fenomena kehidupan  sadar dan perilaku, dalam asal usulnya, perkembangan dan manifestasinya, dan yang menggunakan metoda-metoda yang ada dan yang mampu pada bidang studi atau masalah tertentu dengan mana ilmuwan melibatkan diri (A. R. Henry Sitanggang, S. H., 1994;359).
Apabila menjadi satu kata,  sosial psikologi atau social psychology berarti cabang psikologi yang mempelajari kondisi-kondisi psikologis yang menggarisbawahi perkembangan kelompok-kelompok sosial, kehidupan mental, sejauh ia memanifestasikan dirinya dalam organisasi sosial, lembaga dan kebudayaan mereka, dan perkembangan perilaku individu dalam hubungannya dengan lingkungan sosial, atau umumnya semua masalah yang mempunyai keduanya aspek individu dan aspek sosial (A. R. Henry Sitanggang, S. H., 1994;428).
      2.   Anak Berkesulitan Belajar           
            Berkesulitan belajar terbagi ke dalam dua jenis yaitu kesulitan belajar umum dan kesulitan belajar khusus.
            Dalam kesulitan belajar umum, definisi Anak berkesulitan belajar adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus maupun umum, baik disebabkan oleh adanya  disfungsi neurologis, proses psikologis dasar maupun sebab-sebab lain sehingga prestasi belajarnya rendah dan anak beresiko tinggi tinggal kelas.
Sementara itu dalam kesulitan belajar khusus dikelompokkan dalam dua jenis yaitu :
a.      Kesulitan Belajar Pra-akdemik
1.  Gangguan motorik dan prestasi
2.  Kesulitan belajar kognitif
3.  Gangguan perkembangan bahasa (disfasia)
4.  Kesulitan dalam penyesuaian perilaku sosial
            b.   Kesulitan Belajar Akademik
                  1.  Kesulitan belajar membaca (disleksia)
                  2.  Kesulitan belajar menulis (disgrafia)
                  3.  Kesulitan belajar menghitung (diskalkulia).
B.   Lingkup Pembahasan
            Dalam mengamati anak berkesulitan belajar ini dilakukan obseravasi pada beberapa aspek, yaitu :
1.      Riwayat Anak
Ø  Data diri anak, orangtua dan saudara, riwayat kelahiran anak, makanan yang dikonsumsi serta riwayat pendidikan.
2.      Jenis Kesulitan Belajar
Ø  Kesulitan belajar yang dialami anak
3.      Masalah Sosial dan Psikologi
IV.   PENUTUP
Anak Berkesulitan Belajar dengan beberapa klasifikasinya bisa terjadi karena beberapa faktor penyebab, baik yang berasal dari dalam diri anak, kaitannya dengan tingkat kecerdasan, minat serta bakat yang dimilikinya, maupun karena lingkungan sekitar yang kurang memberikan peluang pada anak untuk berkembang.
Dari data yang ada setelah dilakukan observasi serta mengacu pada teori tentang masalah sosial dan psikologi, maka jelas motivasi dari diri anak dan lingkungan memberi pengaruh penting akan keberhasilan seorang anak dalam proses belajarnya.
Anak Berkesulitan Belajar akan mempengaruhi perkembangan sosial psikologi anak, apabila tidak secepatnya diberikan penanganan yang tepat untuk memotivasi anak dalam menyikapi kekurangannya.
Maka dapat disimpulkan bahwa apabila anak berkesulitan belajar bisa tertangani dengan baik, maka mereka dapat mengatasi kesulitannya serta masalah sosial dan psikologi yang timbul pun dapat dihindarkan.
Akhirnya pada orangtua dan guru serta pendidikan lah masa depan seorang anak digantungkan, seperti kata seorang pemerhati pendidikan anak, “melalui pendidikan yang benar, sejumlah potensi kebaikan dan kesempurnaan yang terpendam dalam diri seseorang kemungkinan besar akan teraktualkan ke alam nyata“ (Prof. Muhammad Taqi Falsafi, 2002;137).

DAFTAR PUSTAKA
Falsafi, Muhammad Taqi. (2002). Anak antara Kekuatan, Gen dan Pendidikan. Bogor. Cahaya 
Hurlock, Elizabeth B. (Terjemahan, 1993). Perkembangan Anak. Jakarta. Erlangga
Paket Penanganan Siswa Berkesulitan Belajar. (2002). Mengidentifikasi Siswa Berkesulitan Belajar. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Nasional Depdiknas

Sitanggang, A. R. Henry. (1994). Kamus Psikologi. Bandung. Armico

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS POKOK DAN FUNGSI WAKASEK BID. KURIKULUM

TERAPI PEMAINAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA