MENGENAL PSIKOANALIS ERICH FROMM

A.      Riwayat Hidup Erich Fromm
            Erich Fromm lahir pada tahun 1900 di Frankfurt  - Jerman, dari keluarga Yahudi Ortodok, dengan adat istiadat Yahudi yang  memilki keyakinan pada Perjanjian lama, yang merupakan kelompok minoritas yang kadang – kadang  timbul masalah – masalah emosional, sehingga mempengaruhi cara berpikirnya.
             Erich Fromm merasakan ketidakbahagiaan dalam keluarganya, karena memiliki seorang ayah yang pemalas, pemarah dan pemurung serta seorang ibu yang sering mengalami depresi. Akibat yang ditimbulkan dengan situasi ini, Erich Fromm merasa sebagai “anak neurotik”, anak  yang mengalami masalah dalam fungsi mental, sehingga terjadi disintegrasi kepribadian.
            Isterinya bernama Frieda Reichmann, seorang analis yang usianya 10 tahun lebih tua.
 Erich Fromm meninggal pada tahun 1980 di rumahnya di Switzerland.
           
B.      Latar Belakang Psikoanalisa Erich Fromm
            1. Oedipus Complex dan Fiksasi Incest
Ø  Ketika berusia 12 tahun, Erich Fromm mengalami peristiwa tidak dapat dipahaminya serta membuatnya cemburu, dengan ketertarikan seorang artis  yang usianya masih muda, 25 tahun, kepada  ayahnya yang sudah tua dan mau menyerahkan  hidupnya dengan meninggalkan keartisannya, serta setia sampai mati, dia melakukan bunuh diri ketika ayahnya Erich Fromm meninggal.
Ø  Dari peristiwa tersebut Erich Fromm sangat menderita, sehingga membuatnya tidak mempercayai adanya Oedipus Complex  (hubungan yang berlebihan antara anak laki – laki dengan ibunya) dan Fiksasi Incest  (hubungan yang berlebihan antara anak perempuan dengan ayahnya).

2.      Perang Dunia Kesatu
Ø  Ketika berusia 14 tahun, Erich Fromm merasa ngeri dengan fanatisme bangsa Jerman tentang perang, situasi dalam keluarganya serta kejadian bunuh diri.
Ø  Dari semua peristiwa yang dialaminya, membuat dia terobsesi dengan pertanyaan “mengapa terjadi perang?”, dan mendorongnya untuk mencari dan memahami penyebab logis dari peristiwa perang itu.

3.  Mendapatkan gelar Ph.D dalam Ilmu Sosial
Ø  Dari kejadian – kejadian yang timbul akibat perang, mendorong Erich Fromm untuk belajar psikologi, sosiologi dan filsafat di Universitas Heidelberg.
Ø  Ia juga membaca berbagai teori ekonomi dan politik, dari karya Karl Marx’s, Herbert Spencer dan Max Weber.
Ø  Tahun 1922, Erich Froom mendapat gelar Ph.D dalam ilmu Sosial.
4.  Latihan Psikoanalis
Ø  Erich Fromm mengikuti latihan psikoanalis Freud di Munich dan Institut Psikoanalis di Jerman bersama analisnya, Frieda Reichmann, yang selanjutnya menjadi isterinya.
Ø  Teori Freud tidak memuaskannya, maka pada tahun 1930- an,Erich Fromm menlis artikel yang berisi kritikan terhadap Freud untuk kemudian meninggalkan pandangan – pandangan Freud.
5.      Emigrasi ke Amerika Serikat
Ø  Tahun 1934, Erich Fromm melarikan diri dari Nazi Jerman dan beremigrasi ke Chicago – Amerika Serikat.
Ø  Bekerja bersama Karen Homey dan pindah ke New York, ide-ide Homey sangat berpengaruh pada pekerjaannya.

TEORI KEPRIBADIAN ERICH FROMM
Erich Fromm berpendapat bahwa kepribadian ditentukan bukan saja oleh kekuatan biologis, tetapi juga dipengaruhi oleh sejarah, ekonomi, politik dan struktur serta kekuatan sosial.

A.      Dilema  Manusia yang Mendasar : Kebebasan melawan Keamanan
          Erich Fromm dalam buku pertamanya Escape From Freedom (1941), menyampaikan pandangannya tentang kondisi manusia dalam masyarakat Barat yaitu :
Ø  Setiap orang yang memiliki kebebasan, mereka merasakan kesepian, tak berarti dan terasing.
Ø  Setiap orang yang terikat justru merasa sangat aman dan tentram.
Ø  Semakin bebas manusia, maka manusia akan menjadi semakin kesepian dan terasing.

 Menurut Fromm, sebuah masyarakat yang diciptakan manusia merupakan upaya untuk memecahkan dilema dasar  pada manusia yaitu :
Ø  Seorang pribadi merupakan bagian sekaligus terpisah dari alam.
Manusia merupakan bagian dari alam sangat jelas karena adanya saling ketergantungan untuk bertahan hidup, sedangkan manusia terpisah dari alam, menunujukkan bahwa manusia merupakan pribadi yang unik,  individu yang memiliki ciri sendiri yang tidak sama dengan makhluk yang lain, yang memilki akal untuk berfikir dan bertindak, yang berfungsi untuk mengandalikan sifat kebinatangannya.
Ø  Seorang pribadi merupakan binatang sekaligus manusia.
Manusia diibaratkan sebagai binatang bahwa manusia memilki kebutuhan fisiologis tertentu yang harus dipuaskan, sementara sebagai manusia yang memiliki kesadaran diri, pikiran dan daya khayal.
Ø  Kedua aspek tadi merupakan kondisi dasar eksistensi manusia.
            Menurut Erich Fromm, pemahaman tentang psikis manusia harus didasarkan pada analisis tentang kebutuhan manusia yang berasal dari kondisi-kondisi eksistensinya. Maka untuk memperbaiki arti dan eksisitensi hidup manusia,  Fromm menawarkan dua pendekatan, yaitu :
1.      Mencapai Kebebasan Positiv ( Achieving Positif Freedom)
      -  Manusia harus menyatu kembali dengan orang lain dalam cinta
          dan semangat kerjasama, dengan ketulusan dan keterbukaan
          (tanpa melepaskan kebebasan dan integritas).
      -  Manusia menggunakan kebebasan untuk mengembangkan
           masyarakat menjadi lebih baik.
2.      Meninggalkan Kebebasan dan Melepaskan Integritas-individualitas
      (Renouncing Freedom and Surendering Individuality and Integrity)
      -    Manusia menyerahkan diri pada keterikatan.
B.      Mekanisme Fisik untuk Memperoleh Keamanan
Erich Fromm menempatkan tiga mekanisme fisik sebagai jalan keluar dari perasaan tidak aman, yaitu :
1.      Authoritarianism (sifat otoriter)
-  Mekanisme melarikan diri dari perasaan tidak aman dengan
     tetapmelakukan interaksi dengan orang maupun benda.
-    Sifat otoriter ini dimanifestasikjan dalam perilaku masochistic  dan   sadistic. 
2.      Destructiveness (sifat merusak)
-      Mencari jalan keluar dari rasa tidak aman, dengan mengeliminasi
                      manusia maupun benda.  
      -  Perilaku ini ada dalam masyarakat, dengan  karakteristik yang
           merupakan rasionalisasi sifat destruktif, termasuk cinta,
           kesadaran dan kepahlawanan.
3.   Automaton Conformity (Gerakan Penyesuaian secara Otomatis)
      -  Mekanisme untuk mengatasi kesepian dan keterasingan dengan
           menghilangkan perbedaan-perbedaan antara dirinya dengan
           orang lain.
C.      Perkembangan Kepribadian pada Masa Kanak-Kanak
          Erich Fromm percaya bahwa perkembangan individu pada masa kanak-kanak sejajar dengan perkembangan spesies manusia. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan peningkatan kebebasan dan kemandirian.
Semakin berkurang ketergantungan, khususnya dalam ikatan dengan ibunya, maka semakin berkurang pula rasa amannya.
            Menurut Fromm, ada 3 (tiga) mekanisme psikis yang menentukan hubungan alami antara anak dengan orangtuanya, yaitu :
1.      Hubungan Simbiosis (Symbiotic Relatedness)
Ø   Anak-anak tidak pernah mencapai kemandirian, tetapi mereka berusaha untuk mencari jalan keluar dari kesepian dan rasa tidak aman melalui kehadiran orang lain.
Ø   Perilaku masochistic dan sadistic timbul karena perasaan dikesampingkan.
Ø   Anak memperoleh kembali raswa aman dengan mengeksploitasi dan memanipulasi orangtuanya (hubungan orangtua dan anak bersifat terbuka dan akrab).
2.      Menarik Diri – destruktif (Withdrawal – destructiveness)
Ø   Bentuk hubungan aktif – pasif antara anak dan orangtua
Contoh : Orangtua melakukan perbuatan merusak, menempatkan anak sebagai bawahan yang nantinya akan membuat anak bersikap menarik diri.
3.      Kasih sayang/cinta (Love)
Ø   Kasih sayang merupakan suatu bentuk interaksi yang sangat diharapkan antara orangtua dan anak.
Ø   Agar kepribadian anak berkembanmg secara positif maka orang tua hendaknya banyak memberi kesempatan kepada anak, agar ada keseimbangan antara tanggungjawab dan rasa aman.

GAMBARAN FROMM TENTANG ALAM MANUSIA
(FROMM’S IMAGE OF HUMAN NATURE)
            Erich Fromm memberikan gambaran yang optimis tentang alam manusia. Fromm meiliki pandangan yang berbeda dengan Freud, Fromm tidak percaya bahwa seseorang mati karena konflik dan kecemasan yang timbul dari kekuatan biologis.
            Beberapa pendapat Fromm tentang pribadi seorang manusia, yaitu :
Ø  Individu dibentuk oleh masyarakat sosial, politik dan karakteristik ekonomi.
Ø  Tetapi manusia bukan seperti boneka yang baru bereaksi ketika ada  semacam tarikan benang dari masyarakat.
Ø  Manusia memiliki kualitas psikologis atau mekanisme yang terbentuk secara alami dan secara sosial.
Ø  Manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk tumbuh, berkembang dan merealisasikan potensi, dan merupakan tugas besar yang penting dan tujuan akhir dari kehidupan kita.
Ø  Setiap pribadi dari manusia adalah unik, setiap kegagalan dalam mewujudkan potensi untuk menjadi manusia dengan karakter produktif, akan membuat kita tidak bahagia dan sakit mental.

ASESMEN DALAM TEORI FROMM
          Fromm menulis sedikit tentang teknik asesmennya, yang menggunakan beberapa teknik, yaitu :
Ø  Observasi Psikoanalis
      Fromm tidak melakukan analisis secara khusus atau studi kasus, tetapi selain didukung oleh teori-teorinya, Fromm juga banyak memusatkan pada komentar atau pembicaraan dengan pasiennya.
Ø  Model Asosiasi Bebas
Fromm mempertimbangkan analisis mimpi sebagai kelengkapan dari terapinya.
Ø  Mengiterpretasi Peristiwa
Untuk bagian-bagian yang penting, Fromm meletakkan teorinya pada spekulasi dan generalisasi yang diperoleh dari interpretasinya terhadap sejarah, sosial dan kebudayaan.
Ø  Penggunaan Sumber Ilmu Pengetahuan
Fromm juga memperoleh sumber dari agama, ekonomi dan antropologi.
Ø  Pengembangan Interpretative questionnaire
Meskipun tidak menggunakan teknik laporan pribadi, tetapi untuk menilai tipe karakter necrophilous, Fromm mengmbangkan “interpretative questionnaire”.

PENUTUP 
            Dari beberapa pandangan yang dikemukakan oleh Erich Fromm tentang teori kepribadian, maka ada faktor-faktor yang sangat mendasar yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian seorang manusia, dimulai dari kehidupannya pada masa kanak-kanak hingga dewasa.
            Erich Fromm berpendapat bahwa kepribadian bukan hanya ditentukan oleh kekuatan biologis, tetapi juga dipengaruhi oleh sejarah, ekonomi, politik dan struktur serta kekuatan sosial.
            Pandangan Erich Fromm didasarkan pada pengalaman pribadinya, yang dirasakan dari setiap peristiwa sepanjang hidupnya. Bagaimana sebuah sejarah peperangan dapat membuat pribadi Fromm menjadi tertekan dan menjadikan sebuah bangsa memiliki perilaku yang histeris. Pengalaman masa kanak-kanak Fromm yang memiliki ayah yang pemalas dan ibu yang depresi, menjadikannya tahu apa sebenarnya yang dibutuhkan seorang anak, dan akibat yang ditimbulkan ketika anak mendapat perlakuan yang tidak semestinya, sehingga akan mempengaruhi pada kepribadian anak.
            Erich Fromm lebih banyak mengamati pada perilaku sosial yang ada di masyarakat, baik yang ada pada diri manusia itu sendiri. maupun kualitas hubungan yang dibina antar pribadi, sehingga psikoanalisa Erich Fromm berbentuk Psikologi Sosial. 

            Dari semua pandangannya, yang paling penting Fromm menyatakan bahwa setiap manusia memilki kualitas psikologis atau mekanisme yang terbentuk secara alami dan memilki kecenderungan bawaan untuk tumbuh, berkembang dan merealisasikan potensinya. Jadi berhasil tidaknya seorang manusia tergantung pada kemampuannya untuk secara optimal memanfaatkan setiap potensi yang dimilikinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS POKOK DAN FUNGSI WAKASEK BID. KURIKULUM

TERAPI PEMAINAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA